Senin, 12 Januari 2009

Menjadi di Tahun 2009

Bagaimanapun,
hidup adalah melangkah kedepan

(petikan syair lagu karya : Leo Kristi)

Sudah dua pekan tahun 2009 berjalan perlahan namun pasti, dan aku belum sepatah katapun tertulis untuk sekedar membuat "glondong pengaring aring" sebagaimana biasanya aku menyemangati diri ku sendiri, maklum dan sejujurnya kemalasan dan keengganan telah sedemikian rupa menjadikan racun dan noktah dalam cairan otak dan darah ku selama ini.

Kini setelah ada sedikit ide saja, daripada ilang dan lupa lagi apalagi sebentar lagi akan melulu dibarengi dengan pergelutan perkuliahan yang semangkin menyita uang, waktu dan istirahatku maka aku beranikan diri mengambil kata dalam lagu dari penyanyi musik country flamboyan tempoe doeloe, yang bernama Leo Kristi.

Dengan segala persoalan dan aneka tekanan serta permasalahan maka tidak boleh tidak dan apa boleh buat maka aku ambil keputusan untuk bagaimanapun keadaannya, melangkah adalah kedepan.

Sebagaimana seorang Mario Teguh (dikenal oleh banyak kalangan sebagai seorang inspirator dan penyemangat hidup, meskipun bagiku tidak lebih dari sekedar manusia yang berusaha berlaku, berbuat secara fair atau adil) berucap dalam sebuah sesi acara di "Golden Way" Metro TV setiap minggu petang, dimana Masa depan mu tidak dimana mana bahkan tidak sejah mata memandang, batin mengira, otak memprediksi, dan nalar menduga duga ??

Karena masa depanmu adalah besok dan paling jauh adalah nanti !!

Jadi masa depan ... dan tahun depan ... tahun 2009 ... 2010 ... 2011 dan seterusnya ... adalah lazimnya sebuah roda kehidupan (Cokro Panggilingan) jadi kata simbah ... tidak usah ngoyo woro dan ngombro ombro .... tapi jalani saja, lakoni saja ...

Ngelmu iku
Kelakone kanthi laku
Lekas e lawan kas
Teges e kang nyantosani


Ilmu itu - kehidupan itu
Akan berlalu, dan kita harus mempersiapkan segalanya (siap melakukan segalanya)
Proses itu dimulai/diawali dari : Melawan diri sendiri
Dan itu sebenarnya akan memberikan kebenarannya sendiri (sejahtera, bahagia, sentosa) lahir batin.

Mari kita siap siap untuk besok
Syukur mempersiapkan bekal untuk hari nanti

Bahkan Kanjeng Sunan Kalijogo saja hanya berucap dan mengingatkan kepada kita untuk mempersiapkan diri untuk sekedar : "Sebo mengko Sore" (Dan bukan besok apalagi nanti !!!) dalam syair Lir Ilir :

Lir Ilir
Lir Ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh penganten anyar

Cah angon
Cah angon
Penek en blimbing kuwi
Lunyu lunyu penek no
Kanggo sebo mengko sore





ayo