Selasa, 30 Desember 2008

Catatan Akhir Tahun 2008

Puji syukur aku ucapkan kehadirat Illahi Robbi, manakala sampai setidaknya siang ini, Rabu, 31 Desember 2008 aku masih dalam keadaan yang sehat dan baik, meskipun rasa ngilu dan keju/capek dikaki saban malam masih menimpaku yang mungkin salah satunya diakibatkan dari tanggungan yang dibebankan di kedua kaki oleh karena berat badan ku yang tergolong very super overweight ini.


Tahun 2008, secara garis besar aku lalui dengan proses dinamika internal yang cukup dinamis, setidaknya dimulai dari bulan Januari dan Pebruari dimana sakit jantung ku kambuh dan terpaksa di rawat inap di RSJ Harapan Kita Jakarta, setelah pulang sekitar 2 minggu dirumah ... tampaknya kesehatan ku ngedrop lagi .... dan aku menerima tawaran alternatif untuk berobat melalui sistem pijat syaraf di Mbalun - Banjarnegara - Jawa Tengah tepatnya di rumah Pak Ugiyanto, beliau menyarankan untuk mondok/rawat inap selama setidaknya 3 bulan, tapi dengan alasan pekerjaan, maka hanya aku sanggupi untuk mondok selama 1 bulan setengah.


Tapi apa lacur, setelah seminggu lepas dari Mbalun, ternyata penyakitku kambuh lagi, dan itu terjadi sewaktu aku mau pulang kampung ke Simo dan Manjung. Kejadiannya di Ungaran - Semarang. Terpaksanya aku mondok lagi alias rawat inap di RS Kariadi (bagian jantung) - Semarang - Jawa Tengah. Disini aku bertemu Dokter Shodiqul Rifki yang aku anggap cukup teduh dan lembah manah.


Dalam pengembaraan ini pun aku mengenal banyak orang baik, yang sudi membantuku dalam berbagai cara yang ia miliki dan ia kuasai, ada Pak Dokter Nurcholish (sahabatnya Lek Njum), ada Pak Dokter Mada (sahabatnya Om Hendro), dan ada si paranormal cilik (seorang gadis belia) yang masih terhitung sebagai ponakannya (saudara) Lek Hendro


Bulan April menjelang akhir bulan, aku akhiri semua pembolosanku yang terhitung selama 3 bulan lebih ini untuk kembali menginjakkan kakiku di ruang kerjaku, di lantai 5 gedung Bulog I, bagian Penyaluran Kelembagaan Pemerintah.


Betapa bersyukurnya aku, terhitung sejak bulan itu - meskipun obat masih diminum secara rutin - ternyata penyakitku boleh dikatakan menjauh dariku, atau setidaknya menjaga jarak dengan ku .... terkadang sepertinya ingin mendekat ... tapi aku berhasil mengusirnya dan menjauh kembali dan seterusnya ....


Sampai pada gilirannya dengan kebaikan (kesehatan) ku ini, maka aku dapat ikut tes seleksi untuk penerimaan mahasiswa program Pascasarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan alhamdulillah, aku dinyatakan lulus dan lolos sehingga diterima untuk melanjutkan S-2 di IPB Bogor yang dilaksanakan sekitar bulan Juli, yang konsekuensinya maka sejak itu maka aku dinyatakan sebagai mahasiswa dan sebagai buruh/pekerja dengan kewajiban ganda dimana kalau pagi bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi ku sebagai pegawai Bulog, dan malam harinya harus tertekun, terpaksa dan dengan susah payah mengikuti perkuliahan sampai jam 10 malam (22.00 WIB), itu belum jika harus mengerjakan banyak tugas tugas dari dosen yang rata rata adalah Professor. Belum lagi hari sabtu yang biasanya libur, terpaksa harus menempuh perkuliahan di Bogor seharian penuh dari pagi hingga malam harinya, benar benar menguras energi, uang, dan tenaga ... apalagi kesehatan.


Bulan Agustus sampai Desember ini, alhamdulillah berhasil aku jalani dengan sepenuhnya, meskipun terus terang aku merasa keteter sekali dengan dunia perkuliahan yang sekarang, yang mengutamakan bidang studi berbasis Matematika dan Statistika, serta ilmu ilmu pertanian yang tidak aku kenal sebelumnya. Bahkan aku sempat hampir ngedrop manakala mengerjakan tugas dari Professor. Bomer Pasaribu (mantan Menakertrans) yang lebih dari 100 halaman itu.


Tahun 2008 ini aku tutup dengan sedikit bernostalgia dengan kawan kawan seangkatan sewaktu kuliah S-1 dulu di Administrasi Negara Fisipol UNS Surakarta angkatan tahun 1988 dengan acara Reuni keluarga alumni atau "Home Coming Party". Dan tentunya kembali bekerja di dua hari kejepit ini 30 dan 31 Desember 2008, mengapa tumben tumbenan aku menjadi karyawan yang baik ?


Bukan itu masalahnya, sebab tanggal 30 Desember adalah kuliah terakhir Manajemen Kuantitatif dan Sabtunya, 3 Januari 2008 adalah ujian terakhir Manajemen Kuantitatif.


sungguh,


Tidak ada komentar: